Perbedaan Algoritma Pemrograman dan Flowchart
Di dalam memecahkan masalah menggunakan algoritma, kita bisa menuliskannya dalam 3 bentuk yaitu, menggunakan algoritma bahasa natural, menggunakan algoritma flowchart dan menggunakan algoritma pseudocode.
Algoritma bahasa natural adalah urutan langkah-langkah penulisan pemecahan masalah algoritma menggunakan bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, algoritma bahasa natural dibuat agar kita lebih memahami alur proses logika pemecahan masah.
Sedangkan algoritma flowchart adalah algoritma yang disajikan menggunakan simbol-simbol flowchart, algoritma ini merupakan gambaran logika pemecahan masalah sehingga kita lebih mudah untuk memahami logika proses yang dilakukan.
Sementara algoritma pseudocode merupakan algoritma bahasa tiruan yang menggunakan bahasa pemrograman yang ingin digunakan, algoritma ini tidak memiliki penulisan standar, namun pada umumnya penulisan instruksi akan menyesuaikan dengan bahasa pemrograman yang ingin digunakan.
Algoritma Pemrograman
Di dalam dunia matematika dan komputer, algoritma merupakan sebuah urutan dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditulis secara berurutan.
Sehingga, algoritma pemrograman disebutnya dengan urutan yang dapat menyelesaikan masalah pada suatu pemrograman komputer.
Dalam dunia pemrograman, hal yang sangat penting untuk dipahami yakni logika kita dalam mengatasi masalah.
Sebagai contohnya, banyak sekali permasalahan matematika yang mudah terselesaikan jika dituangkan dalam sebuah tulisan, namun akan cukup sulit jika kita terjemahkan ke dalam pemrograman.
Karena dalam hal ini, sebuah peran algoritma dan logika pemrograman adalah hal yang sangat penting dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Untuk algoritma dalam matematika seperti di bawah ini contohnya:
Algoritma untuk menghitung nilai y dari sebuah persamaan y = 3x + 8
Algoritmanya adalah:
Mulai
Tentukan nilai x
Hitung nilai y = 3x + 8
Cetak nilai x dan y
Selesai
Meskipun algoritmanya dapat dibilang jantungnya ilmu komputer, namun kalian jangan beranggapan bahwa algoritma akan selalu identik dengan ilmu komputer saja.
Dalam kehidupan sehari-hari, juga terdapat banyak proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma. Contohnya saja cara memasak mie, cara membuat kue, dan masih banyak lagi.
Jika kita buat algoritma memasak mie, maka akan seperti pada di bawah ini:
Siapkan 1 bungkus mie instan
400 ml air,
Gunakan alat panci, mangkok, sendok, dan garpu
Masukkan 400 ml air kedalam panci
Masak air
Tunggu sampai mendidih
Masukkan mie kedalam panci yang sudah berisi air mendidih
Tunggu dan aduk hingga 3 menit
Masukkan bumbu dan Aduk hingga rata
Sajikan mie
Secara garis besar penyajian algoritma dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni tulisan dan gambar.
Algoritma yang disajikan dengan tulisan yakni umunya dengan menggunakan struktur bahasa tertentu (contohnya seperti bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan pseudocode.
Pseudocode merupakan sebuah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang pada dasarnya mirip dengan Pascal, atau C, sehingga tepat bisa digunakan dalam menggambarkan suatu algoritma yang akan dihubungkan pada programmer.
Algoritma yang disajikan dengan gambar yakni umunya dengan menggunakan flowchart.
Flowcart merupakan bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) pada suatu program atau yang merupakan prosedur pada suatu sistem secara logika. Flowcart umunya digunakan untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Dalam materi belajar ilmu komputer, algoritma memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai perencana urutan maupun proses memperhitungkan maupun menyelesaikan setiap masalah berdasarkan dengan proses yang tepat.
Sehingga bisa dikatakan bahwa algoritma pemrograman sebuah langkah yang dibuat untuk menyelesaikan masalah pemrograman komputer.
Dalam bahasa pemrograman, hal yang paling penting untuk membuat sebuah program yaitu penggunaan logika serta perhitungan yang tepat bagi kita untuk dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang cepat dan tepat dari program tersebut.
Algoritma pemrograman komputer adalah ilmu yang mempelajari cara menyelesaikan masalah atau persoalan menggunakan komputer dengan langkah yang sistematis, masuk di akal, dan efisien (seperti komputer).
Algoritma adalah teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata yang terbatas tetapi tersusun secara logis dan sistematis (Suarga,2003:1)
Algoritma adalah urutan langkah logis yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Singkatnya, sebuah masalah harus diselesaikan dengan beberapa langkah yang logis.
Fungsi Algoritma Pemrograman
Berikut adalah fungsi dan keuntungan yang didapat, jika kita menggunakan algoritma dalam pemrograman:
- Penggunaan fungsi dari algoritma dalam sebuah pemrograman, bisa menyelesaikan permasalahan bahkan yang rumit sekaligus dalam program yang kemungkinan dapat melibatkan perhitungan dalam tingkat tinggi.
- Dapat meminimalisir dengan adanya penerapkan algoritma dalam pemrograman.
- Dapat mempermudah dalam pembuatan suatu pemrograman. Karena dengan adanya algoritma maka logika yang digunakan bisa menjadi lebih disederhanakan. Pada penggunaan code juga bisa menjadi lebih sistematis jika menggunakan algoritmanya benar.
- Selain dapat memudahkan dalam sebuah program, untuk mengembangkannya pun juga bisa lebih mudah karena sebelumnya script dibuat secara urut dan sistematis.
- Dapat meminimalisir dalam pembuatan program secara berulang-ulang mulai dari awal. Karena pada sebuah program juga bisa menerapkan algoritma yang sama. Sehingga berbagai aktivitas pemrograman bisa jadi efektif serta efisien.
- Dalam pembuatan suatu program, tentunya akan menemukan beberapa kesalahan, hal ini memang wajar. Dan dengan adanya penerapan pada algoritma, maka dalam pencarian kesalahan pun bisa lebih mudah diperbaiki dengan cepat.
- Ketika kalian ingin melakukan modifikasi pada sebuah pemrograman. Kalia cukup perlu melakukan terhadap satu modul saja tanpa harus mengubah pada modul lainnya. Hal ini karena pada seuatu program tentunya sudah tersusun secara sistematis. Sehingga hal itu dapat memudahkan kalian jika ingin merubah-rubah.
- Selain itu algoritma dalam sebuah pemrograman juga dapat melakukan pendekatan pada top down dan divide and conquer. Hal ini juga termasuk hal yang penting dalam aktivitas proses pembuatan pemrograman.
Sejarah Algoritma
- Algoritma harus dapat berhenti sesudah mengerjakan sejumlah langkah tertentu
- Setiap langkah harus dapat didefinisikan dengan tepat dan tidak ambigu
- Algoritma memiliki masukan yang berjumlah nol atau lebih.
- Algoritma memiliki keluaran yang berjumlah nol atau lebih.
- Algoritma harus efektif.
- Artinya dalam setiap langkah yang tertulis harus sederhana, sehingga nantinya dapat dikerjakan dengan waktu yang singkat serta masuk akal.
Perbedaan Algoritma Dan Flowchart
1. Algoritma flowchart menghitung luas lingkaran.
Luas lingkaran =phi * r * r
algoritma hitung_luas_lingkarandeklarasivar phi,luas:float;var jari_jari:integer;deskripsiphi <-- 3.14;read(jari_jari);luas <-- phi * jari_jari * jari_jari;write(luas)
2. Algoritma Flowchart menghitung luas segitiga.
luas segitiga = 1/2 alas * tinggi
algoritma hitung_luas_segitigadeklarasivar luas:float;var alas,tinggi:integer;deskripsiread(alas);read(tinggi);luas <-- 1/2 alas * tinggi;write(luas);
3. Algoritma Flowchart menghitung luas Persegi Panjang
Rumus luas persegi panjang adalah:
Luas = panjang * lebar
Contoh:
Algoritma flowchart untuk menghitung luas persegi panjang dimana panjang dan lebarnya diinput oleh pengguna dan tampilkan hasilnya:
Algoritma pseudocode menghitung luas persegi panjang.
Algoritma pseudocode menggunakan pendekatan pemrograman pascal untuk menghitung luas persegi panjang dimana panjang dan lebarnya diinput oleh pengguna serta menampilkan hasilnya adalah sebagai berikut:
algoritma hitung_luas_persegi_panjang
deklarasi
var luas,panjang,lebar : integer;
deskripsi
read(panjang);
read(lebar);
luas <-- panjang * lebar;
write(luas);
Posting Komentar untuk "Perbedaan Algoritma Pemrograman dan Flowchart"