Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan JenisTopologi Jaringan

 

Pengertian dan JenisTopologi Jaringan

Pernah mendengar atau membaca istilah “network topology/topologi jaringan?

Tanpa disadari, mungkin saja Anda sudah pernah/sering menggunakannya tapi tidak tahu apa artinya atau tidak sadar bahwa namanya adalah network topology.

Agar pengetahuan Anda bertambah, baca penjelasan di bawah ini dengan seksama.

Topologi atau disebut juga konfigurasi jaringan adalah gambaran skematis dari susunan elemen fisik dan logika dari suatu jaringan komunikasi.

Network topology mengacu pada cara tautan dan node jaringan diatur untuk berhubungan satu sama lain.

Topologi dikategorikan sebagai topologi fisik, yang merupakan media transmisi sinyal fisik, atau topologi logis, yang mengacu pada cara data berjalan melalui jaringan antar perangkat dan tidak bergantung pada koneksi fisik perangkat.

Topologi jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer. Topologi jaringan merupakan representasi geometri dari hubungan antar perangkat (terminal komputer, repeaters, bridges) satu dengan lainnya (Green, 1985:22).

Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:

  1. Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus 
  2. Logical. Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.

Jenis-Jenis Topologi Jaringan

Ada beberapa jenis network topology, semuanya dengan pro dan kontra yang berbeda, dan beberapa lebih berguna dalam keadaan tertentu daripada yang lain.

Keputusan untuk memilih jenis network topology harus memperhitungkan ukuran dan skala bisnis Anda, sasaran, serta anggaran yang Anda miliki.

Beberapa pilihannya adalah sebagai berikut:

1. Topologi Star

Topologi Star

Jenis topologi ini dikenal juga sebagai konfigurasi jaringan backbone. Konfigurasi ini menghubungkan semua perangkat ke satu kabel utama melalui jalur drop. Ada perangkat bernama tap yang menghubungkan drop line ke kabel utama.

Karena semua data ditransmisikan melalui kabel utama, ada batasan garis putus dan jarak yang dapat dimiliki kabel utama.

Kelebihan:

  1. Lebih sedikit kabel yang dibutuhkan, sehingga memudahkan pemasangan.
  2. Merupakan pilihan yang baik untuk Anda yang ingin hemat biaya dan memiliki jaringan yang lebih kecil, karena semua perangkat dapat dihubungkan hanya dengan satu kabel koaksial.
  3. Node lain dapat ditambahkan hanya dengan menghubungkan kabel tambahan.

Kekurangan:

  1. Karena topologi bus menggunakan satu kabel untuk mengirimkan data, seluruh jaringan akan mati jika kabel utama putus, dan biasanya cukup sulit untuk mengidentifikasi penyebabnya. Keadaan ini juga akan memakan waktu dan biaya.
  2. Jika lalu lintas jaringan padat atau node lebih banyak, kinerja jaringan akan menurun.
  3. Selain itu, data adalah “half-duplex”, yang berarti tidak dapat dikirim dalam dua arah yang berlawanan pada waktu yang sama, jadi tata letak ini bukan pilihan ideal untuk jaringan dengan lalu lintas dalam jumlah besar.

2. Topologi Mesh

Topologi Mesh

Topologi mesh adalah struktur koneksi point-to-point yang rumit yang menghubungkan satu node ke node lain.

Jaringan mesh dapat berupa mesh penuh atau sebagian (parsial). Mesh penuh terjadi ketika setiap node memiliki sirkuit yang menghubungkannya ke setiap node lain dalam jaringan.

Mesh penuh sangat mahal untuk diterapkan tapi menghasilkan jumlah redundansi terbesar, jadi jika salah satu node gagal, lalu lintas jaringan dapat diarahkan ke node lain.

Sedangkan mesh parsial lebih murah untuk diterapkan dan menghasilkan redundansi yang lebih sedikit.

Dengan mesh parsial, beberapa node diatur dalam skema mesh penuh tapi yang lain hanya terhubung ke satu atau dua jaringan.

Kelebihan:

  1. Relatif stabil dan dapat diandalkan, karena kegagalan satu link tidak mempengaruhi link lain dan komunikasi antara perangkat lain di jaringan.
  2. Jaringan lebih tahan terhadap kegagalan karena tingkat interkonektivitas antar node yang kompleks.
  3. Setiap koneksi dapat membawa beban datanya sendiri.
  4. Kesalahan dapat didiagnosis dengan mudah.
  5. Relatif aman karena terdapat link point-to-point sehingga akses yang tidak sah tidak diizinkan.

Kekurangan:

  1. Jumlah kabel yang dibutuhkan untuk menghubungkan setiap sistem cukup banyak, sehingga biaya pemasangan relatif lebih mahal, memakan waktu, dan sulit.

3. Topologi Ring

Topologi Ring

Topologi ring membuat setiap node disusun terhubung dengan dua perangkat di kedua sisinya dalam lingkaran (atau cincin). Data dapat berjalan melalui jaringan ring dalam satu arah atau kedua arah.

Setiap node dalam topologi ring memiliki repeater, jika data yang diterima ditujukan untuk perangkat lain maka repeater meneruskan data tersebut hingga perangkat yang dituju menerimanya.

Kelebihan:

  1. Dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dari pada jenis topologi lain, karena setiap node meregenerasi pesan saat mereka melewatinya.
  2. Setiap paket akan sampai sesuai tujuan dan tanpa kehilangan data.
  3. Efisien dalam mentransmisikan data tanpa kesalahan, karena hanya satu stasiun di jaringan yang diizinkan untuk mengirim data pada satu waktu, sehingga risiko tabrakan paket lebih minim.
  4. Murah dan mudah untuk dipasang serta dikembangkan.

Kekurangan:

  1. Semua perangkat di jaringan topologi ring berbagi bandwidth, sehingga penambahan lebih banyak perangkat dapat menyebabkan penundaan komunikasi secara keseluruhan.
  2. Menambah atau menghapus node dapat mengganggu aktivitas jaringan karena harus dibuat offline.
  3. Kegagalan satu node dapat mengganggu seluruh node karena sinyal tidak dapat bergerak.
  4. Kegagalan atau masalah yang ada lebih sulit untuk dideteksi, karena konektivitas point-to-point yang rumit.

4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi Tree (Pohon)

Topologi tree adalah topologi “hybrid” yang menggabungkan karakteristik dari topologi bus dan star atau yang lainnya.

Jenis topologi ini adalah pilihan yang baik untuk jaringan komputer besar karena dapat membagi seluruh jaringan menjadi beberapa bagian yang lebih mudah dikelola.

Kelebihan:

  1. Dapat memilih topologi berdasarkan kebutuhan. Misalnya, jika skalabilitas adalah yang Anda utamakan, maka Anda dapat menggunakan topologi star sebagai pengganti topologi bus.
  2. Perluasan node mudah dilakukan.
  3. Pengelolaan dan pemeliharaan relatif mudah.
  4. Kesalahan lebih mudah dideteksi.

Kekurangan:

  1. Ada biaya moneter yang perlu dipertimbangkan saat membuat topologi hybrid, karena Anda membutuhkan kabel yang sangat banyak.
  2. Jika lebih banyak node ditambahkan, perawatannya menjadi sulit.
  3. Jika hub pusat gagal, maka seluruh jaringan akan gagal.
  4. Desainnya yang rumit membuat waktu pemasangan relatif lama.

Topologi jaringan mengacu pada tata letak jaringan, tentang bagaimana node yang berbeda dalam jaringan terhubung satu sama lain dan dapat berkomunikasi.

Topologi dapat berupa fisik (tata letak fisik perangkat di jaringan) atau logis (cara sinyal bekerja pada media jaringan, atau cara data melewati jaringan dari satu perangkat ke perangkat berikutnya).

Posting Komentar untuk "Pengertian dan JenisTopologi Jaringan"