Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membedakan Minat dan Bakat pada Siswa

 

Membedakan Minat dan Bakat pada Siswa


Cara Membedakan Minat dan Bakat pada Siswa

Ketahui apa saja strategi yang bisa diterapkan untuk memetakan dan mengembangkan bakat dan minat peserta didik di sekolah.

Minat bakat di sekolah memberikan kesempatan bagi setiap siswa agar dapat menggali potensinya masing-masing dengan lebih mendalam. Siswa yang menyadari potensinya memiliki kesempatan yang lebih baik untuk berprestasi di bidang yang diminati. Namun kebanyakan siswa masih membutuhkan bantuan kita agar dapat mengenali minat dan bakat yang mereka miliki.

Di sisi lain, terkadang kita sendiri belum sepenuhnya mengetahui bahwa minat dan bakat sebenarnya memiliki dua arti yang yang berbeda.

Kita perlu menyadari bahwa minat dan bakat dapat memengaruhi kesuksesan seseorang, termasuk siswa-siswi kita, di masa depan. Pencarian minat dan bakat di usia dewasa diyakini lebih sulit karena, sebagaimana kita alami sendiri, orang dewasa dihadapkan pada tuntutan hidup yang kompleks, perasaan ragu dan takut, atau yang lainnya. Oleh karena itu, upaya untuk mengidentifikasi bakat peserta didik perlu dilakukan sedini mungkin.

Siswa yang sudah mengetahui minat dan bakatnya dapat memahami potensi diri, kelebihan, serta kelemahannya. Bahkan, siswa yang sudah mengetahui minat dan bakatnya dapat menentukan bagaimana ia akan melanjutkan pendidikan atau memilih kariernya di masa depan. Siswa seperti ini cenderung lebih terlibat dalam proses belajar, mengerjakan tugas dengan baik tanpa merasa terbebani, dan secara umum berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Akan tetapi, sekali lagi, sebagai guru terkadang kita sendiri belum sepenuhnya mengetahui bahwa minat dan bakat sebenarnya memiliki dua arti yang yang berbeda. Lantas apa perbedaan bakat dan minat itu sendiri?

Minat dan bakat merupakan dua istilah yang sangat sering didengar dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang juga memiliki minat dan bakat masing-masing. Meski begitu banyak orang yang masih sering menganggap keduanya sama. Padahal keduanya adalah hal yang sangat berbeda. Lalu, apa saja perbedaan minat dan bakat itu? 

Pengertian Minat dan Contohnya 

Sebelum membahas tentang perbedaan minat dan bakat, kamu perlu memahami pengertian keduanya terlebih dahulu. Pertama adalah minat. Pada dasarnya, minat adalah perasaan tertarik seseorang terhadap suatu hal yang menimbulkan keinginan dan juga dorongan yang kuat untuk melakukan hal tersebut. 

Semua orang termasuk kamu akan tumbuh dan berkembang dengan memiliki ketertarikan dengan suatu hal. Dimana minat tersebut akan tumbuh secara alamiah berdasarkan lingkungannya. Minat memiliki 2 jenis yaitu:

1. Minat Vokasional

Minat vokasional adalah minat yang berhubungan dengan bidang-bidang pekerjaan tertentu. contohnya minat mekanik, minat akuntansi, minat atletik dan minat keilmuan.

2. Minat Avokasional 

Minat avokasional adalah minat yang berhubungan dengan suatu kegiatan untuk memperoleh kepuasan. Jadi, minat ini dilakukan berdasarkan hobi. Contoh, minat dalam bidang kuliner, seni, petualangan, organisasi dan dunia hiburan. 

Pengertian Bakat dan Contohnya 

Sementara itu, bakat adalah suatu keahlian atau kepandaian bawaan yang dimiliki seseorang sejak dia dilahirkan. Jika seseorang memiliki bakat terhadap suatu hal maka akan lebih cepat dan lebih baik dalam mempelajarinya dibandingkan dengan seseorang yang hanya mempunyai minat saja. 

Bakat yang kamu miliki tidak akan pernah hilang karena itu merupakan potensi yang dimiliki sejak lahir. Bakat juga dibagi dalam dua jenis antara lain:

1. Bakat Umum

Bakat umum adalah kemampuan atau kecukupan yang secara umum dimiliki oleh setiap orang Contohnya yaitu mampu berjalan atau bergerak, mampu berpikir, mampu menulis, mampu membaca dan mampu berbicara.

2. Bakat Khusus

Bakat Khusus adalah kemampuan atau kecakapan yang secara khusus dimiliki oleh masing-masing orang sehingga tidak semua orang memiliki bakat khusus yang sama. Contoh, bakat verbal, bakat numerik, bakat skolastik, bakat abstrak dan sebagainya. 

Perbedaan Minat dan Bakat

Dari kedua pengertian tersebut kamu bisa mengetahui perbedaan minat dan bakat seperti berikut:

1. Kapan Keduanya Mulai Ada

Perbedaan diantara keduanya bisa dilihat dari segi waktu kapan keduanya mulai ada. Dimana minat bisa muncul saat usia masih kecil atau saat sudah dewasa sekalipun masih bisa menemukan minatnya. Saat dewasa minat bisa ditemukan setelah melalui proses belajar di lingkungannya.

Ketika sudah menjadi mahasiswa sekalipun minat masih bisa diketahui. Sedangkan untuk bakat sudah ada sejak kamu lahir. Meski begitu, banyak orang yang tidak sadar jika memiliki sebuah bakat tertentu. 

2. Stimulus

Seperti yang diketahui jika bakat merupakan potensi yang dimiliki seseorang sejak dari lahir sehingga tidak memerlukan stimulus yang intens. Tentu hal ini berbeda dengan minat yang membutuhkan stimulus yang intens dan kuat agar bisa menemukannya. 

Pada dasarnya bakat sudah melekat di dalam diri seseorang sebagai potensi. Dimana dalam hal ini menggali bakat tidak perlu seintens minat. Seseorang yang hanya memiliki minat tetapi tidak memiliki bakat berarti harus kerja keras untuk mewujudkan apa yang diinginkan. 

3. Mana yang Lebih Mudah Dikembangkan?

Jika kamu sudah memiliki bakat tertentu maka akan lebih mudah untuk dikembangkan. Berbeda ketika kamu hanya memiliki minat saja. Jika begini maka harus lebih bekerja keras untuk mewujudkan potensinya. Namun, bakat yang tidak diasah atau dikembangkan dengan baik bisa dikalahkan oleh minat yang terasah dengan sangat baik.

Jadi dalam hal ini tidak ada jaminan orang yang memiliki bakat akan menang melawan orang yang hanya memiliki minat saja. Terutama jika bakat tersebut tidak diasah atau dikembangkan dengan baik. 

Nah itulah informasi lengkap tentang perbedaan minat dan bakat beserta pengertian dan contohnya. Setelah membaca informasi diatas diharapkan kamu menjadi tahu pengertian dan perbedaan keduanya. Jika kamu masih pelajar, disarankan untuk sekolah di sekolah yang selalu  mendukung siswanya untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki, seperti SMA Dwiwarna (boarding school).  

Sekolah ini merupakan salah satu sekolah terbaik karena menyediakan fasilitas modern dan tenaga pendidik berkualitas. Dengan fasilitas dan pengajaran yang baik, maka siswa siswi bisa mengembangkan minat dan bakat mereka dengan optimal hingga bisa meraih prestasi gemilang.

Menentukan Bakat dan Minat Siswa

Dari contoh minat dan bakat siswa di atas, kita sudah mendapatkan gambaran seperti apa perbedaan bakat dan minat. Siswa sendiri masih memerlukan bantuan, baik dari guru, orang tua, maupun lingkungan sekitar, agar dapat mengidentifikasi bakat dan minat yang dimilikinya. Oleh karena itu, eksplorasi potensi peserta didik diperlukan guna mengetahui minat dan bakat yang dimiliki.

Lantas bagaimana cara menentukan minat dan bakat siswa? Berikut beberapa pendekatan berbeda yang dapat kita terapkan, Guru Pintar.

1. Asesmen Non Kognitif
Asesmen non kognitif adalah jenis asesmen yang digunakan untuk mengevaluasi aspek-aspek nonkognitif atau psikososial siswa, yang meliputi sikap, kepribadian, keterampilan sosial, emosi, motivasi, dan nilai yang diyakininya. Asesmen non kognitif dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang siswa, terutama karakteristik psikologis dan perilaku, yang berkontribusi pada pengembangan pribadi dan kesejahteraannya.

Asesmen non kognitif sering kali melibatkan instrumen seperti kuesioner, wawancara, atau observasi, untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Observasi dapat dilakukan di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, atau proyek kelompok. Sedangkan wawancara dapat digunakan untuk memberikan kesempatan bagi siswa berbicara tentang hal-hal yang disukai atau mampu dikerjakannya dengan lebih baik.


2. Tes Bakat dan Minat Siswa
Tes bakat dan minat siswa mungkin diperlukan untuk memetakan potensi peserta didik. Ada beberapa tes khusus yang dirancang untuk mengukur minat dan bakat siswa. Misalnya, Tes Gaya Belajar dapat digunakan untuk mengenali cara belajar yang paling efektif dan efisien bagi setiap individu siswa. Tes Kecerdasan Majemuk dapat membantu mengidentifikasi kemampuan yang sebenarnya dimiliki oleh siswa.

Selain kedua tes tersebut, masih ada Tes RIASEC atau Tes Jurusan yang digunakan untuk menemukan jurusan kuliah yang sesuai dengan minat bakat dan kemampuan siswa. Guru Pintar juga dapat memanfaatkan Tes DISC atau Tes Kepribadian untuk membantu siswa agar lebih memahami kepribadiannya masing-masing.

3. Kegiatan Ekstrakurikuler
Potensi peserta didik dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan seperti klub olahraga, klub seni, orkestra sekolah, paduan suara, atau klub sains. Siswa yang percaya diri dengan potensinya akan cenderung lebih aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Sebaliknya, beragam kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia di sekolah dapat membantu siswa menemukan area yang dirasa menarik atau berkompeten.

4. Konseling Siswa
Penting untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh siswa tentang minat dan bakatnya sendiri melalui kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Siswa mungkin telah mengembangkan minat tertentu di luar sekolah, entah hobi atau kegiatan yang lain. Penelusuran minat bakat melalui kegiatan bimbingan dan konseling seperti ini dapat menunjukkan bahwa kita menghargai apa yang siswa katakan tentang dirinya sendiri.

5. Konsultasi dengan Wali Murid
Penelusuran minat bakat siswa juga memerlukan kehadiran orang tua. Melalui wali murid, kita dapat memperoleh wawasan tambahan. Orang tua siswa mungkin baru menyadari minat dan bakat anak yang sebenarnya sudah tampak sejak lama atau, sebaliknya, justru telah memperhatikan aspek-aspek tertentu yang mungkin tak sengaja kita lewatkan.

Ada berbagai cara yang bisa kita gunakan untuk mengetahui dan memetakan potensi peserta didik. Sebagai guru yang baik, bukankah kita akan selalu berusaha mendorong minat dan bakat siswa agar dapat berkembang, Guru Goo Blog adalah harapan dan kebahagiaan tersendiri bagi kita bila siswa mampu meraih prestasi yang diinginkannya.

Posting Komentar untuk "Membedakan Minat dan Bakat pada Siswa"