Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahan Kimia Beracun Dalam Rumah

Bahan Kimia Beracun yang Kerap Dijumpai Dalam Rumah Di kehidupan setiap hari, Anda kemungkinan mengetahui jika produk pencuci rumah yang kerap kali dipakai memiliki kandungan bahan kimia. Dimulai dari detergent, pencuci lantai, pemutih, sampai disinfektan, beberapa produk itu pasti tidak lepas dari kandungan bahan kimia.

Bahan Kimia Beracun Dalam Rumah


Walau berkesan aman dan berguna untuk kebersihan diri, beberapa macam bahan kimia dalam produk rumahan termasuk beresiko dan dapat berpengaruh jelek pada kesehatan. Apa zat kimia yang terhitung beresiko?

Bahan kimia dalam produk rumahan yang mempunyai potensi beresiko

Beberapa produk yang Anda dapatkan dalam rumah tangga bisa pancarkan toksin yang tidak cuma mempengaruhi kualitas udara di dalam ruang, tetapi bisa juga berbahaya untuk kesehatan Anda satu keluarga. Efeknya dimulai dari pusing dan mual, tidak nikmat tubuh, reaksi alergi, sampai kerusakan organ. Mayoritas produk rumah tangga memiliki kandungan senyawa organik volatil alias volatile organic compound (VOC).

Menurut situs U.S. Environmental Protection Agen, VOC dilukiskan sebagai kombinasi bermacam bahan kimia yang dilepaskan dari beragam sumber. Minimal, kombinasi ini 10 kali lipat lebih beresiko untuk badan bila terus terjebak di dalam ruang, khususnya pada anak-anak. Lebih kurang ada 80 ribu bahan kimia yang terdapat di dalam peralatan harian rumah tangga, dan sekitaran 1.300 salah satunya dipandang seperti penghancur hormon.

Untuk tahu secara lengkap, berikut daftar zat kimia beresiko yang terselinap di rumah Anda:

Bahan Kimia Beracun yang Kerap Dijumpai Dalam Rumah

1. Aseton

Aseton ialah zat yang banyak diketemukan di cairan penghapus kuteks, plitur furniture, dan wallpaper. Saat terpampang udara, aseton menguap dengan benar-benar mudah dan cepat sekali terbakar. Aseton ialah bahan kimia beresiko yang dapat mengakibatkan keracunan fatal.

Tetapi, Anda tidak perlu cemas. Ini jarang muncul karena badan sanggup merusak aseton dengan jumlah besar yang teresap ke mekanisme. Untuk sampai dapat keracunan, Anda harus konsumsi atau menelan jatah aseton dengan jumlah hebat besar dalam kurun waktu singkat. Tanda-tanda keracunan aseton enteng terhitung:

  • sakit di kepala,
  • berbicara cadel,
  • lemas,
  • kurang koordinir indera gerak,
  • rasa manis di mulut.

Maka dari itu, pemakaian aseton untuk hapus kuteks beragam warna di kuku Anda harus dilaksanakan di ruang terbuka dan jauh dari hidup api. Selalu jauhi beberapa produk yang memiliki kandungan aseton dari capaian anak. Alternative yang lain, pakai produk penghapus kuteks yang memberikan cap bebas aseton. Hal yang juga sama berlaku untuk produk pemoles furniture rumah Anda.

2. Benzena

Bahan kimia seterusnya yang termasuk beresiko ialah benzena. Zat kimia yang ini banyak diketemukan di cat, lem, detergent, asap rokok, sampai kapur barus. Benzena menguap ke udara dengan benar-benar cepat. Benzena bekerja dengan mengacau kerja sel dalam badan. Sebagai contoh, paparan benzena periode panjang dalam jumlah besar beresiko mengakibatkan sumsum tulang tidak untuk menghasilkan cukup sel darah merah.

Benzena mempunyai potensi menghancurkan mekanisme ketahanan tubuh dengan mengganti kandungan anti-bodi dan mengakibatkan lenyapnya sel darah putih. Dalam periode panjang, benzena terlalu berlebih dapat mengakibatkan anemia. Tambah jelek kembali, paparan berat berkelanjutan mempunyai potensi memunculkan leukemia. Mencari produk rumah tangga yang memiliki label bebas benzena, dan sedapat mungkin turunkan pemakaian kapur barus untuk menahan berbau tidak lezat di rumah. Bunga lavender fresh, selainnya bisa percantik rumah, wanginya baik untuk usir berbau serangga pengganggu dan apek.

3. Etanol

Etanol, atau yang mempunyai nama lain etil alkohol, ialah tipe alkohol yang biasa diketemukan di sebagian besar produk rumahan. Dimulai dari minyak wangi, deodoran, shampo, sabun bersihkan piring, sampai obat kumur dan hand sanitizer, etanol terdapat di pada hampir semua produk yang Anda gunakan setiap hari. Paparan pada etanol yang masih juga dalam batasan lumrah tidak selamanya bawa imbas jelek untuk kesehatan.

Tetapi, bila Anda terserang contact dengan etanol murni dengan jumlah besar (oral, kulit, atau hisap) tanda-tanda keracunan dapat bervariatif, dimulai dari:

  • muntah dan mual,
  • reaksi alergi di kulit,
  • kejang,
  • berbicara melantur,
  • koordinir badan kacau-balau,
  • mata berasa panas terbakar,
  • koma (cuma dalam kasus berlebihan).

Namun, paparan etanol dengan kandungan yang tinggi memungkinkan terjadi di dalam lingkungan kerja seperti pada industri atau laboratorium, di mana etanol murni terkadang dipakai. Paparan etanol pada udara dan air di lingkungan umum termasuk sangatlah rendah karena senyawa ini gampang diperpecah oleh cahaya matahari.

4. Formalin

Anda barangkali sempat dengar formalin sebagai zat pengawet makanan. Rupanya, formalin termasuk bahan kimia beresiko yang banyak diketemukan di produk rumahan. Formaldehida alias formalin ialah senyawa kimia yang biasa dipakai untuk produksi bahan bangunan dan beragam produk rumah tangga, seperti asbes, resin, kompor gas, asap rokok, dan pestisida.

Dengan begitu, kemungkinan ada tapak jejak formalin dalam fokus yang lumayan besar baik dalam atau luar ruang. Kandungan formalin yang tinggi pada udara beresiko mengakibatkan efek seperti iritasi kulit, mata, kerongkongan, dan hidung. Orang dengan permasalahan pernafasan bisa juga alami gempuran asma dan bronkitis karena paparan formalin di udara. Paparan berkelanjutan dalam kandungan yang tinggi bahkan juga mempunyai potensi mengakibatkan tipe kanker tertentu.

5. Toluena

Toluena ialah agen pelarut yang banyak mengandung dalam cat, minyak wangi, lem, tinta, dan produk pencuci rumah. Uap dari toluena yang terisap manusia beresiko memacu tanda-tanda keracunan yang terkait dengan mekanisme saraf pusat, misalnya:

  • sakit di kepala,
  • muntah dan mual,
  • pusing,
  • mengantuk,
  • kelelahan.

Disamping itu, paparan toluena dalam periode panjang mempunyai potensi mengakibatkan iritasi mekanisme pernafasan dan mata.  Bahkan juga, ibu hamil yang terkena toluena dalam jumlah tinggi beresiko melahirkan bayi dengan kondisi cacat. Karenanya, check cap produk rumahan Anda yang memiliki kandungan toluena. Bila Anda menggunakan produk dengan bahan toluena, membuka jendela dan pintu lebar-lebar buat membuat lancar perputaran udara. Akan lebih bagus kembali bila Anda menggunakan produk dengan bahan toluena pada tempat terbuka, seperti teras garasi atau rumah.

6. Amonia

Amonia sebagai tipe gas yang berbau tajam. Zat kimia beresiko yang ini dapat diketemukan di produk pemutih, pencuci kaca, cat, dan pemoles furniture. Jika amonia lepas pada udara dengan kandungan yang tinggi, ini beresiko memunculkan dampak berbentuk iritasi mata dan kulit. Bila Anda tidak menyengaja mengisap udara dengan amonia, Anda bisa juga teriritasi kerongkongan, hidung, sampai paru-paru.

Bahan kimia yang ini memang termasuk memiliki sifat korosif dan beresiko, bahkan juga mempunyai potensi menghancurkan beberapa sel jika terkena badan dalam periode panjang.

7. Karbon monoksida

Kemungkinan Anda telah akrab dengan Bahan Kimia karbon monoksida yang banyak mengandung dalam pencemaran udara. Nach, rupanya gas beracun yang ini bisa juga diketemukan di dalam rumah, lho. Karbon monoksida alias CO dapat ada dari asap pembakaran sampah, mobil, atau asap dari masakan di dapur.

Tanpa Anda ketahui, kandungan karbon monoksida yang terlalu berlebih pada udara beresiko memunculkan keracunan, dimulai dari sakut perut, pusing, sakit di kepala, sampai ngilu dada. Maka dari itu, yakinkan Anda mempunyai perputaran udara yang bagus di dalam rumah supaya karbon monoksida tidak menimbun dalam ruang.

8. Asam sulfat

Satu kembali bahan kimia beracun yang biasa ada di produk rumahan ialah asam sulfat. Asam tipe ini umumnya bisa Anda dapatkan di detergent, pupuk, dan pencuci toilet. Asam sulfat ialah zat kimia yang paling memiliki sifat korosif dan kuat. Saat terkena badan, Anda kemungkinan alami tanda-tanda berbentuk:

  • kesusahan bernapas,
  • kesan terbakar di kerongkongan,
  • demam,
  • muntah dan mual,
  • pandangan kabur,
  • sakit di kepala dan pusing.

Bahan Kimia Beracun yang beresiko di temukan disekitaran Anda.

Sebetulnya, sepanjang Anda memakai produk pencuci rumah secara benar, resiko terkena zat beracun itu sangat kecil. Oleh karena itu, yakinkan Anda membaca perintah penggunaan produk secara cermat dan taruh produk di lokasi yang tidak dapat dijangkau anak-anak. Bila Anda atau bagian keluarga tidak menyengaja menelan, mengisap, atau sentuh zat kimia beresiko dengan kulit, tidak boleh menunda waktu untuk kontrol diri ke dokter.

Posting Komentar untuk "Bahan Kimia Beracun Dalam Rumah"