Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Analisis Sistem dan Perancangannya

 

Analisis Sistem dan Perancangannya

Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya. Melalui penguraian ini akan lebih mudah bagi kita untuk menelaah setiap bagian-bagian tersebut agar kita memperoleh pemahaman secara keseluruhan dari sesuatu pokok yang sedang kita teliti. Analisis memungkinkan kita untuk mempelajari setiap hubungan antarbagian untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas akan suatu hal.

Dalam konteks analisis sistem, maka yang akan kita uraikan dan telaah adalah sistem itu sendiri. Analisis sistem berarti kita akan berusaha untuk menjawab pertanyaan “sebetulnya seperti apa masing-masing bagian pembentuk sistem yang dibutuhkan dalam suatu sistem informasi atau perangkat lunak yang akan dikembangkan?”

Untuk menjawabnya, maka kita harus mengidentifikasi berbagai kebutuhan yang menyelubungi pengembangan sistem, seperti permasalahan apa yang akan diselesaikan oleh sistem? Kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam membangunnya? Bagaimana rancangan yang tepat agar perangkat lunak yang akan dikembangkan mampu menyelesaikan permasalahan pengguna? Perangkat keras dan fungsi apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan perangkat lunak? Siapa yang akan menggunakan perangkat lunak?

Definisi Analisis Sistem

Uraian mengenai pemahaman analisis sistem di atas senada dengan Prabowo (2020, hlm. 20) yang mengungkapkan bahwa analisis sistem adalah tahapan penelitian dalam pengembangan sistem yang bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dan memberikan kemudahan dalam menjalankan tahap selanjutnya, yakni perancangan sistem.

Sementara itu Gunadi & Al Fattah (2012 dalam Prabowo, 2020, hlm. 20) mendefinisikan analisis sistem sebagai teknik pemecahan masalah yang membagi komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian analisis sistem adalah tahapan penelitian untuk mengetahui berbagai permasalahan dengan membaginya menjadi komponen-komponen lebih kecil dengan tujuan untuk mengetahui berbagai kelebihan dan kekurangan dari setiap komponen sehingga kita dapat lebih mudah untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada untuk mencapai tujuan, yakni perancangan sistem yang maksimal.

Perlu menjadi catatan pula bahwa tidak ada seorang pun yang mampu menebak kebutuhan User. Hari di mana kita menjadi seorang Business Analyst atau System Analyst piawai yang mampu mengerti kebutuhan user sudah berlalu. Setiap analisis yang kita lakukan haruslah berbasis kebutuhan User. Sehingga tahapan analisis pengguna haruslah diawali dengan bertanya kepada penggunanya itu sendiri.

Tanyakan fungsi seperti apa yang mereka inginkan, antarmuka seperti apa yang mereka anggap paling mudah untuk digunakan. Setelah kita bertanya pada user dan kita merasa memiliki solusi yang lebih baik, baru ajukan solusi tersebut atau cari jalan tengahnya, terutama jika keinginan user menimbulkan masalah teknis dalam pengerjaannya.

Tahapan Analisis Sistem

Menurut Hartono (2005 dalam Prabowo, 2020, hlm. 21) tahapan atau langkah dasar yang harus dilakukan dalam melakukan analisis sistem adalah sebagai berikut.

  1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yakni memahami cara kerja dan berbagai proses dari sistem.
  3. Analyze, masuk ke tahap analisis dengan memecah permasalahan menjadi satuan yang lebih kecil.
  4. Report, membuat laporan atau setidaknya poin-poin penting dari analisis yang telah dilakukan.

Sementara itu, menurut Supriyanto (2007), tahapan-tahapan dalam melakukan analisis sistem adalah sebagai berikut.

  • Mengidentifikasi masalah, dengan cara melakukan penelitian serta mengumumkan hasil penelitian pada tahap perencanaan sistem. rincian hasilnya berupa identifikasi penyebab masalah, titik keputusan, dan personel-personel yang terlibat.

  • Mengorganisasikan tim proyek, yakni menyusun tim yang akan terlibat pada proyek, termasuk pengguna atau PIC dari klien.

  • Mendefinisikan kebutuhan informasi, yaitu mempelajari kebutuhan informasi, user, dan berbagai hal yang terlibat langsung dengan perangkat lunak yang akan dibuat. Caranya adalah melakukan wawancara, pengamatan, pencarian catata, dan survei.

Tujuan Analisis Sistem

Ada pun tujuan utama yang ingin dicapai oleh analisis sistem adalah sebagai berikut.

  1. Mendefinisikan masalah secara tepat
  2. Menyusun beberapa alternatif solusi
  3. Memilih dan mempertimbangkan satu dari beberapa alternatif solusi
  4. Menyusun spesifikasi logis
  5. Menyusun persyaratan fisik
  6. Menyusun anggaran untuk dua fase penyusunan sistem selanjutnya, yakni perancangan dan implementasi sistem.

Analisis sistem dapat dibedakan menjadi dua jenis analis yang berbeda, untuk mengerucutkan fokus kita terhadap kebutuhan tertentu untuk mendapatkan hasil efisien dan maksimal. Dari sisi kebutuhannya, analisis sistem dapat dibagi menjadi analisis kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional yang akan dijelaskan pada pemaparan di bawah ini.

Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional berusaha untuk menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan fungsinya. Analisis kebutuhan fungsional melibatkan analisis kebutuhan sistem, data, dan pemodelan sistem.

Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap responden, yakni pengguna. Hal ini dilakukan untuk mengatasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aplikasi yang akan dirancang dengan kebutuhan pengguna.

Analisis Kebutuhan Data

Analisis kebutuhan data bertujuan untuk memudahkan perancangan sistem dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh untuk selanjutnya digunakan dalam perancangan perangkat lunak.

Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem merupakan suatu kegiatan penyederhanaan dari sebuah elemen maupun komponen yang sangat kompleks untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang dibutuhkan.

Analisis Kebutuhan Nonfungsional

Analisis kebutuhan nonfungsional merupakan berbagai kebutuhan sistem yang menitikberatkan pada properti perilaku yang dimiliki oleh sistem. Hal ini dilakukan sebagai analisis berbagai kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan diterapkan. Berbagai kebutuhan nonfungsional dari suatu sistem meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, dan pengguna sistem (user).

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Analisis kebutuhan perangkat lunak adalah kegiatan analisis yang menentukan kebutuhan-kebutuhan atau kondisi yang harus dipenuhi untuk suatu perangkat lunak yang akan dibuat dengan mempertimbangkan terjadinya konflik kebutuhan dari seluruh stakeholder yang terlibat dalam pengembangan sistem. Secara umum, analisis kebutuhan perangkat lunak akan menyusun spesifikasi minimum yang harus dipenuhi, misalnya fungsi-fungsi apa yang harus ada agar perangkat lunak dapat memecahkan permasalahan pengguna.

Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Tentunya tanpa hardware yang memenuhi syarat kebutuhan, perangkat lunak yang dikembangkan tidak akan dapat berjalan. Oleh karena itu, analisis kebutuhan perangkat keras juga haruslah dilakukan. Analisis kebutuhan perangkat keras ini dibagi menjadi dua, yaitu analisis kebutuhan perangkat peras dalam pembangunan aplikasi, dan analisis kebutuhan perangkat keras pengguna untuk menjalankan aplikasi.

Analisis Pengguna Sistem (User)

Analisis pengguna sistem dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja aktor yang terlibat dalam menjalankan sistem. Selain itu, analisis pengguna sistem juga digunakan untuk membedakan pengguna berdasarkan hak aksesnya.

Desain/Perancangan Sistem

Suatu perangkat lunak atau sistem akan melibatkan perancangan sebelum masuk ke tahap pengembangan atau programming. Perancangan ini diperlukan untuk memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun yang lengkap sebagai pedoman bagi programmer dalam mengeksekusi pengembangan perangkat lunak. Desain sistem dibagi menjadi dua tahapan, yakni desain logis dan desain fisik.

Desain Logis

Desain logis atau logical design dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan bisnis proses dan mengonversi kebutuhan tersebut ke dalam sebuah model. Model ini selanjutnya digunakan untuk menentukan kebutuhan perancangan tabel basis data.

Hasil dari tahapan desain logis adalah deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam sistem, serta deskripsi yang mendetail dari spesifikasi sistem, meliputi:

  1. input, data apa saja yang dapat diterima oleh sistem atau perangkat lunak.
  2. proses, meliputi prosedur apa yang harus dieksekusi untuk mengubah input menjadi output.
  3. ouput, informasi apa saja yang diberikan ketika input telah diproses.

Desain Fisik

Pada tahapan desain fisik, spesifikasi logis yang telah dibuat diubah ke dalam detail teknologi yang dapat digunakan pada tahap pemrograman. Pada tahap inilah aktivitas coding dapat mulai dilakukan. Output dari perancangan fisik ini adalah penjelasan teknikal mengenai pilihan teknologi software dan hardware yang digunakan untuk membangun aplikasi, dan penjelasan mendetail dari spesifikasi sistem yang meliputi:

  1. modul-modul program
  2. file-file yang terkait
  3. sistem jaringan yang digunakan
  4. sistem software yang terlibat

Referensi

Gunadi, A. & Al Fatta, H. (2012). Analisis dan pembuatan game petualangan si argo. Data Manajemen dan Teknologi Informasi (Dasi), 12(1), 42.

Hartono, B. (2005). Analisa dan desain sistem informasi: pendekatan terstukrtur teori dan praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Prabowo, Mei. (2020). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Salatiga: LP2M IAIN Salatiga.

Supriyanto, A. (2007). Pengantar teknologi informasi. Penerbit Salemba Infotek.

Posting Komentar untuk "Analisis Sistem dan Perancangannya"