Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal SS7 (Signalling System 7)

Mengenal SS7 (Signalling System 7)

Signaling System No.7 (SS7) disebut Common Channel Signalling System 7 (CCSS7) di Amerika Serikat atau Common Channel Interoffice Signaling 7 (CCIS7) di Inggris adalah sistem yang menghubungkan satu jaringan telepon seluler ke yang lainnya. 

SS7 pertama kali dikembangkan pada 1975 dan memiliki banyak varian. Sebagian besar jaringan menggunakan protol yang ditentukan American National Standards Institute and European Telecommunications Standards Institute.

Common Channel Signaling System No. 7 (SS7 atau C7) merupakan standart global untuk system teekomunikasi yang didefinisikan oleh International Telecommunication Union (ITU). Standart tersebut mendefinisikan prosedur dan protocol dimana bahwa dalam sebuah element jaringan public switched telephone network (PSTN). Perpindahan informasi melalui jaringan pensinyalan secara digital mempengaruhi telephone wireless dan telephone jaringan kawat serta routing dan control.

Signalling System 7 yang sering disebut SS7 merupakan protokol signalling out-of-band yang menyediakan pembangunan hubungan bagi sistem telekomunikasi lanjut. Out of band artinya bahwa kanal signalling dengan kanal komunikasi terpisah antara satu dengan yang lain.

Apa saja yang Bisa Dilakukan SS7? 

SS7 adalah seperangkat protokol yang memungkinkan jaringan telepon untuk bertukar informasi yang diperlukan guna meneruskan panggilan dan pesan teks antara satu sama lain dan memastikan penagihan yang benar. SS7 juga memungkinkan pengguna di satu jaringan untuk menjelajah di jaringan lain, seperti saat bepergian di negara asing.

Dengan out of band akan mendukung call-establishment, billing, routing, dan fungsi pertukaran informasi dari PSTN yang menggunakan kanal 64 kbps bidirectional. Contoh yang jelas mengenai suatu hal penting yang didukung oleh SS7 antara lain Incoming Caller Identification (Caller ID), roaming, WINS (Wireless Intelligent Network) service seperti layanan prabayar dan pasca bayar.

Selain fungsi dasar call control, SS7 juga bertanggung jawab terhadap autentikasi atau kerahasiaan pelanggan, pengiriman trafik message dan fungsi intelijen jaringan seperti number portability dan layanan enhanced calling. Sedangkan DTMF merupakan contoh In-Band Signalling.

Terminologi sederhana dari signalling adalah proses pengiriman control information antar network element.

Dalam perkembangannya, seperti halnya VoIP pada pengembangan layanan voice, signaling juga terdapat apa yang dinamakan Signaling System No. 7 over IP (SS7oIP) dengan SIGTRAN (Signaling Transport) sebagai sistem protokol sig-nalingnya. Jika pada jaringan tradisonal TDM dikenal suatu node yang disebut STP (signalling Traansfer Point) maka pada teknologi SS7oIP dikenal apa yang disebut dengan IP Transfer Point (ITP). Dengan perkembangan menuju all IPnetwork telah mendorong munculnya konsep atau platform baru yang ke depannya akan diarahkan untuk menggantikan jaringan tradisional Time Division Multiplexing (TDM).

FUNGSI SS7 (Signalling System 7)

SS7 adalah perangkat protokol yang memungkinkan jaringan telepon untuk bertukar informasi yang diperlukan untuk menyampaikan panggilan dan pesan teks antara satu sama lain, hal Ini juga memungkinkan pengguna dalam satu jaringan dapat menjelajah yang lain, seperti saat bepergian ke luar negeri.

Teknologi SS7 (Signalling System 7)

Signaling SS7 adalah bentuk dari paket switching. Tidak seperti circuit switching, yang memanfaatkan dedicated data "pipa" untuk transmisi informasi, paket switching secara dinamis memberikan "rute" berdasarkan ketersediaan dan algoritma “least cost". Contoh lain dari packet switching adalah TCP / IP, protokol yang digunakan untuk routing data melalui Internet. Selain itu, Tidak seperti internet, yang memanfaatkan sarana public “web” sebagai sarana interkoneksi dan routing, jaringan SS7 menggunakan jaringan sendiri dan logically self-contained. Sifat jaringan SS7 yang menggunakan private network merupakan keunggulan tersendiri sehingga jaringan ini lebih aman dan dapat diandalkan “reliable”.

SS7 melibatkan dua jenis signaling: signaling connection oriented dan connectionless oriented. Signaling connection oriented merujuk kepada pembuatan fasilitas switch-to-switch call inter-office trunks. Trunk operator tersebut membawa komunikasi suara. ISDN User Part (ISUP) yang merupakan bagian dari SS7 adalah protokol yang digunakan untuk membentuk trunk diantara switch. Sebaliknya, Transaction Capability Application Part (TCAP) digunakan untuk signaling connectionless yang biasanya memerlukan switch-to-database atau database-to-database untuk komunikasi data. Contoh dari signaling connectionless adalah signaling TCAP dari komunikasi HLR ke VLR.

SS7 (Signalling System 7) Networks

SS7 terdiri dari sejumlah elemen jaringan interkoneksi seperti switch, database, dan routing node. Setiap elemen ini dihubungkan dengan link, masing-masing memiliki tujuan tertentu. Routing node merupakan jantung dari jaringan SS7 dan disebut Signal Transfer Point (STP). STP dikoneksikan ke Service Switching Points (SSP) menggunakan switch yang dilengkapi dengan logika kontrol SS7. Switch SSP dihubungkan ke STPs melalui akses melalui Access links (A links). STP juga melakukan koneksi ke database bernama Service Control Points (SCP) melului A links. SCP juga merupakan elemen jaringan yang berisi layanan kontrol logika seperti instruksi untuk mengkonversi sebuah 8XX (bebas pulsa) ke nomor yang “routable” nomor.

STPs are always deployed in pairs, allowing a spare should one of the STPs have a problem. STP selalu digunakan sepasang, sehingga memiliki cadangan jika salah satu STP ada masalah. Each STP of a "mated pair" are connected to each other via Cross links (C links). Setiap STP dari pasangan yang ada saling terhubung melalui Cross link (link C). STP pairs connect to other STP pairs via Bridge or Diagonal links (B or D links).Pasangan STP lainnya terhubung ke pasangan STP melalui Bridge or Diagonal links (B or D links). B links menghubungkan pasangan STP yang memiliki tingkat hirarki yang sama, sementara D link menghubungkan pasangan STP yang berbeda tingkat hierarkinya. Contohnya yaitu untuk STP dalam jaringan lokal yang tersambung dengan STP dari jaringan jarak jauh “long distance” yang berbeda hirarki, link local ke jarak jauh “local-to-long distance links” akan dianggap D link.

Link yang digunakan SS7 untuk komunikasi langsung antara SSPs (no STP involved) disebut Fully associated links (F links). Contoh dari link ini adalah mereka yang digunakan dalam kombinasi dengan voice trunk antara dua jaringan selular SSPs. F link digunakan untuk memberi sinyal pesan hand-off dari satu SSP ke SSP yang lain, yang memungkinkan pengguna ponsel untuk melakukan perjalanan dari satu daerah (yang dilayani oleh satuswitch) ke daerah lain (yang dilayani oleh switch lainnya).

Extended links (E links) are used to connect an SSP to an alternative STP pair. Extended link (link E) digunakan untuk menyambung sebuah SSP ke sebuah pasangan STP alternatif. Jika ada kejadian primary STP tidak dapat beroperasi, maka alternatif pasangan STP akan mengantikannya dengan membentuk jaringan melalui E links.

Signalling Sistem 7 (SS7)

Signalling information dari voice atau data komunikasi dikirimkan melalui network yang terpisah dengan voice/data channelnya, sering kali disebut dengan common channel signalling (CCS). Hal ini diimplementasikan pertama kali di USA tahun 1960. Saat pertama kai dioperasikan disebut Common Channel Signalling System #6 (CCS6). Ada 2 mode operasi yang digunakan dalam CCS, yaitu associated (quiasiassociated) mode dan disassociated mode, dimana associated/quasi-associated mode: 

  • Kanal signaling mengikuti track/rute yang sama dengan saluran data interswitch antara 2 endpoint.
  • Sinyal kontrol berada pada kanal yang berbeda dari sinyal data pelanggan

Sedangkan disassociated mode:

  • Jaringan signaling terpisah dari jaringan untuk transfer data,
  • Lebih rumit
  • Diperlukan node tambahan yang disebut signal transfer point

Walaupun sebagian besar jaringan telah dikendalikan secara CCS, namun inchannel signaling masih diperlukan di beberapa titik, misalnya komunikasi antara pelanggan dengan sentral local. Pada mode disassociated, informasi signaling dan speech (suara) dapat melalui rute yang berbeda.

Gambar Mode Assosiated
Gambar Mode Assosiated

Gambar Mode Disassociated
Gambar Mode Disassociated
Mode Assosiated dan Mode Disassociated




Skema/standar CCS yang sangat banyak digunakan adalah Signaling System No 7 (SS7). Karakteristik utama SS7 antara lain: 

  • Telah teroptimasi untuk jaringan telekomunikasi digital, menggunakan kanal 64 kbps.
  • Dirancang untuk dapat mengakomodasi fungsi call control, remote control, manajemen, dan pemeliharaan jaringan.
  • Keandalan dalam hal keterurutan data yang dikirim tanpa loss maupun duplikasi. 
  • Dapat diimplementasikan pada jaringan analog dengan kecepatan kurang dari 64 kbps.
  • Dapat pula digunakan untuk link terrestrial point-to-point dan satelit.

Link fisik telah didefinisikan untuk laju berikut :
  • E-1 2,048 Mbps (32 kanal, masing-masing 64 kbps)
  • T-1 1,544 Mbps (24 kanal, masing-masing 64 kbps)
  • V-35 64 kbps
  • DS-0 64 kbps 

Sinyaling SS7
Gambar Sinyaling SS7

Jaringan SS7 terpisah dari network voice yang telah disupportnya. Dimana SS7 terdiri dari beberapa node atau Signalling Point yang yang nantinya akan menyediakan fungsi-fungsi yang spesifik. Pada signalling network, terdiri dari tiga Node utama yaitu: 

  1. Service Switching Point (SSP), 
  2. Signal Control Point (SCP) dan 
  3. Signal Transfer Point (STP). 
Ketiga nodenode utama tersebut pada umumnya terhubung point-to-point dengan bit rate 56 kbps. Data dilewatkan melalui jaringan tersbut dengan teknologi packetswitching. Ketiga node tersebut harus mampu create, receive dan merespon SS7 message. Saat pertama kali SSP merupakan sebuah digital switches yang menyediakan akses voice dan call routing. SSP ini sudah dilengkapi dengan hardware interface dan software yang berhubungan dengan aplikasi SS7. 

Pada umumnya SSP merupakan Local Exchange (LE) atau Interexchange circuits switches dan mobile switching centre. Dalam dunia GSM, MSC berperan sebagai SSP di SS7 Network. SSP memiliki dua fungsi utama yaitu:

  1. Menghubungkan dan memutuskan hubungan, menggunakan ISUP messaging. Saat SSP harus membangun hubungan (setup) ke switch lain. SSP harus mampu memformulasikan dan mengirim SS7 message dengan informasi pengalamat-an yang tepat.
  2. Membuat dan melaunch SS7 message yang telah dipersiapkan ke database external. 

SCP adalah parameter atau kontrol yang dihasilkan oleh interface untuk database aplication atau service control logic. Pesan yang dikirimkan dari SSP ke SCP digunakan untuk mendapatkan routing information dan service information. SCP bukan merupakan sebuah aplikasi database melainkan menyediakan akses ke database aplication. 

Contoh, pentranslasian database dari tollfree 800 didukung oleh SCP. Saat ada panggilan toll-free, switch LE akan menunda proses pemanggilan dan mengirim message ke SCP untuk mendapatkan jaringan Circuit Carrier Identifitaion Code (CIC) yang tepat agar panggilan dapat di routekan ke switch yang tepat. Tanpa SCP, LE tidak akan tahu nomor 800 tersebut atau kemana dia akan di routekan. Beberapa produsen STP telah mulai menyediakan aplikasi database pada STP nya. Sehingga SCP dapat difungsikan juga sebagai STP. Pada SS7 network, aplikasi ini masih terlihat seperti SCP database dan sama network functions routing. 

Fungsi utama dari STP adalah switch dan address SS7 messages. SS7 message tidaklah berasal atau ditujukan ke STP. Tetapi STP merelay SS7 message seperti packet switch atau message router ke node SS7 lainnya agar dapat berkomunikasi. Beberapa SSP atau SCP memerlukan akses untuk signalling sebelum terhubung ke sebuah STP.

Fungsi-fungsi utama dari STP :

  • Sebagai physical connection ke SS7 network
  • Sekuritas melalui proses gateway screening
  • Message routing melalui Message Transfer Part (MTP)
  • Message addressing melalui Global Title Translation (GTT)\
  • Biasanya STP-STP dioperasikan secara berpasangan sebagai cadangan/redundancy. 

STP-STP bia-sanya diinterkoneksikan secara hierarki di mana STP lokal menyediakan akses ke SSP. Kemudian STP lokal terhubung ke sebuah gateway STP, yang mana gateway STP ini menyediakan akses ke jaringan lain atau aplikasi data base (basis data).

Posting Komentar untuk "Mengenal SS7 (Signalling System 7)"