Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses Pra Produksi Film

 

Proses Pra Produksi Film

Penjelasan Pra Produksi Film - Dalam proses produksi sebuah produk multimedia tetap harus melalui langkah-langkah atau alur. 

Ada 3 alur dalam sebuah proses pembuatan produk multimedia berupa produk, audio, video.

(contohnya : film, iklan, animasi, game, tutorial dll).

Pra Produksi identik dengan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (syuting film atau video). 

Tujuan pra produksi mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.

Praproduksi atau sering disebut juga pre-production merupakan tahap awal dari proses produksi. Di tahap ini, kita akan mempersiapkan segala macam hal yang akan diperlukan untuk proses produksi.

Tahapan Pra Produksi adalah dimana tahapan yang harus dipersiapkan dan di desain dengan matang. Konsep dalam tahapan produksi film akan dibayangkan dan divisualkan sehingga dalam bayangan pikiran kita tersebut dapat dibuat Pembuatan Sinopsis, Storyline, Storyboard, dan Shooting Script.

Tahapan Yang Perlu dilakukan dalam Proses Pra Produksi

Dalam melakukan tahap pra produksi kita sudah melakukan riset dari awal, untuk memberikan batasan dalam pembuatan film, sudah mengetahui peralatan dan kelengkapan alat sehingga proses produksi nantinya lancar. Sudah melakukan riset lapangan, untuk mencari lokasi dan sudah memiliki sedikit narasi kasar, dengan sedikit narasi nantinya bisa memperkirakan gambar apa saja yang sebaiknya diambil (direkam) dengan kamera. Namun langkah awal yang harus kita ketahui dalam proses pra produksi film adalah:

1. Menentukan Ide dan Kosep

Pencarian dan Penemuan Ide untuk tema produksi dilakukan untuk menemukan tema dari video yang akan dibuat. Cara-cara untuk menggali ide ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, tergantung jenis produksi video yang akan diproduksi.

Tahapan yang pertama adalah menentukan ide dan konsep. Ide merupakan gagasan awal yang nantinya akan direalisasikan ke produk yang ingin diproduksi. Ide dapat diperoleh dari mana aja, bisa dari imajinasi, hobi, pengalaman, buku, film, atau lingkungan sekitar. Dari ide ini, kita akan tau, produk seperti apa sih yang ingin kita produksi.

Untuk menemukan ide, kita bisa mengembangkannya menjadi sebuah konsep. Kita akan menentukan, seperti apa bentuk dan gaya pengemasan produk yang kita inginkan untuk membuat produksi film, siapa saja target penontonnya, dan pesan apa yang ingin disampaikan.

Misalnya kita punya ide ingin membuat video mukbang yaitu video makan-makan yang sekarang banyak video viral tentang video makan-makan, tentunya kita harus memiliki konsep video yang seperti apa. Apakah video makan-makan biasa di rumah, makan-makan ke tempat jajanan makanan, atau sambil ngevlog, misalnya jalan-jalan ke food festival. 

Tentunya dari pilihan konsep tersebut, akan menghasilkan video yang berbeda, dari segi pengambilan gambar, background musik, kostum, dan lain sebagainya. 

Berikut beberapa langkah untuk pembuatan tema jika dilihat dari jenis video yang akan diproduksi.

2. Pembuatan Sinopsis, Storyline, Storyboard, dan Shooting Script

Langkah - langkah yang menjabarkan ke dalam sebuah sinopsis, treatment, shooting script dan storyboard. Langkah ini sangat perlu untuk dilakukan karena akan memudahkan produksi di lapangan. Tingkat kerumitan dari keseluruhan naskah ini berbeda - beda tergantung dari panjang pendek nya produksi video dan tema atau subjek yang akan diangkat. Berikut penjelasannya:

    1. Sinopsis

Sinopsis biasanya digunakan dalam pembuatan karya tulis fiksi seperti novel, komik, dan cerita-cerita bersambung. Selain dalam karya tulis sinopsis juga biasa digunakan dalam produksi film layar lebar atau film pendek. Dalam istilah yang sederhana, sinopsis berarti ringkasan cerita yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara singkat dari sebuah karya tulis maupun film.

Sebelum sampai ke tahap penulisan skenario, sinopsis yang ditulis harus mendeskripsikan secara jelas cerita kita: tokoh utama, peristiwa, konflik, setting, dan ending film.

Sinopsis untuk bahan promosi sangat berbeda dengan sinopsis yang ditulis untuk kerangka cerita sebelum tahap penulisan skenario. Sinopsis untuk alat promosi tidak boleh menuliskan ending cerita karena calon penonton telah diberi spoilers. Sedangkan sinopsis sebagai kerangka cerita, harus menampilkan ending. Untuk film pendek, ending ini sangat penting.

Namun sebelum menulis sinopsis, ada baiknya kita terlebih dahulu menentukan 2 hal yaitu: Pesan Moral dan Tema.

Pesan Moral adalah tentang gagasan dan nasihat yang ingin kita sampaikan kepada penonton.

Tema adalah inti cerita atau dasar cerita. Di sini kita akan memaparkan tokoh utama siapa, dan peristiwa yang dihadapinya apa? Termasuk ending ceritanya bagaimana? Tema untuk film pendek kita adalah tentang siapa yang melakukan apa, lalu ternyata dia…?

Contoh Sinopsis Novel 

Contoh Sinopsis Novel

Sinopsis novel adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk pemendekan dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan (novel) yang panjang dalam bentuk yang singkat.

Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya dua atau tiga halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang karangan asli.

    2. Storyline

Pengertian Storyline - Pada dasarnya pengertian Storyline adalah sebuah struktur rangkaian kejadian didalam cerita yang tersusun sebagai urutan dari bagian cerita pada seluruh fiksi.

Dapat dikatakan bahwa storyline atau plot atau alur cerita merupakan gabungan dari unsur-unsur untuk membentuk cerita sehingga menjadi kerangka utama cerita.
 
Oleh sebab itu, dengan membaca storyline maka akan mengetahui jalan cerita didalam sebuah cerita.

Storyline ini dapat memiliki bentuk sebagai berikut :
  1. Plot atau sub plot cerita
  2. Narasi karya, apakah storyline tersebut berdasarkan fiksi atau non fiksi
  3. Narasi yang dialami oleh setiap karakter atau set karakter didalam karya fiksi.
  4. Storyline dalam metode pengajaran
Contoh Storyline dalam Tabel

Contoh Storyline dalam Tulisan

Suasana malam di daerah rumah tempat Surya tinggal sangatlah sepi. Hanya ada satu tetangga yang bahkan Surya tidak kenal siapa pemilik rumah itu. Dengan niat ingin menyapa tetangganya pada malam hari itu juga Surya ingin menyapa tetangganya tersebut pada jam 7 malam. Surya mengetuk pintu ,Pintu itu kemudian terbuka dan ternyata di rumah itu sepi dari dalam rumah langsung tercium bau busuk yang sangat menyengat dan ada darah di sekitaran ruang tamu.  Karena penasaran Surya mencari darimana datangnya darah itu, lalu  Surya mencari tahu dan ternyata darah itu berasal dari kepala seorang wanita. Dengan wajah kaget Surya langsung lari untuk mencari bantuan.. tanpa disadari ternyata pintu keluar rumah tersebut telah di kunci dari luar. Surya bertambah panik dan segera meraih Handphone nya untuk mencari bantuan.

    3. Storyboard

Storyboard adalah suatu sketsa gambar yang disusun secara berurutan sesuai naskah cerita, dengan storyboard maka pembuat cerita dapat menyampaikan ide cerita secara lebih mudah kepada orang lain, karena dengan storyboard maka pembuat cerita dapat membuat seseorang membayangkan suatu cerita mengikuti gambar-gambar yang sudah tersaji, sehingga dapat menghasilkan persepsi yang sama dengan ide cerita yang dibuat.

Storyboard juga dapat di artikan sebagai naskah yang disajikan dalam bentuk sketsa gambar yang berurutan, berguna untuk memudahkan pembuatan alur cerita maupun pengambilan gambar.

Contoh Storyboard



    4. Shooting Script/Skenario

Shooting Script adalah versi lain dari sebuah naskah film yang digunakan dalam proses produksi atau waktu shooting berlangsung. Jadi, antara shooting script dengan naskah (screen play) sebetulnya tidak jauh berbeda. Dalam sebuah shooting script sudah ada “campur tangan” dari sutradara. 

Biasanya sutradara memberikan catatan mengenai :

Type of Shots
Angle
Camera Movement
Type of shot misalnya : WS, LS,MS,MCU,CU,XCU. Sedangkan angle antara lain : Low Angle, High Angle, Frog View, Over the Sholder(OS). Dan Camera Movement seperti : Zoom In, Zoom Out, Push Pull, Camera Track, Pulls Back.

Pada dasarnya Shooting Script akan sangat membantu untuk seorang penata kamera atau D.O.P serta sutradara itu sendiri. Dengan shooting script akan mempercepat proses shooting atau pengambilan gambar ketimbang melakukan improvisasi di lokasi shooting.

Contoh Shooting Script

    5. Perencanaan Produksi

Merupakan tahap untuk merencanakan semua kebutuhan yang akan dilakukan pada saat produksi video. Langkah ini dibutuhkan agar setiap kegiatan produksi bisa terencana dengan baik.

Perencanaan produksi merupakan salah satu tahap yang sangat vital dalam produksi audio, karena dalam tahapan perencanaan produksi ini bagian-bagian yang akan dibahas mulai dari penjadwalan sampai dengan perencanaan anggaran dana produksi videonya.

Setelah selesai melakukan semua perencanaan, masih ada satu langkah lagi sebelum masuk ke tahapan produksi yaitu persiapan produksi. Langkah ini sangat penting sebagai langkah terakhir sebelum memasuki tahap produksi. Persiapan produksi ini dilakukan untuk memastikan dan mencocokan apakah produksi sudah sesuai dengan yang direncanakan atau ada perubahan rencana dari perencanaan awal. Ketika semua pengecekan sudah dilakukan, kemudian dilakukanpersiapan produksi yang meliputi sebagai berikut.

  1. Survei lokasi te mpat pengambilan gambar
  2. Menghubungi talent atau melakukan perekrutan talent
  3. Menghubungi tim produksi untuk melakukan koordinasi
  4. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan

3. Pemilihan Lokasi Syuting

Dalam pembuatan suatu film sudah pasti diperlukannya lokasi yang akan digunakan untuk syuting film, proses pencarian lokasi syuting sangat diperlukan untuk membantu visualisasi film dan serta lokasi syuting bisa mengubah alur jalannya alur cerita, kalau kita mau buat film tahun 90an, maka lokasinya harus disesuaikan.

Pencarian lokasi untuk kebutuhan syuting terbilang menantang, karena tidak semua tempat diperbolehkan menjadi lokasi syuting. Lokasi syuting harus bisa membangun cerita film. Mencari lokasi bisa dilakukan oleh sutradara atau produser, namun banyak juga yang membutuhkan kemampuan manajer lokasi untuk mencari lokasi yang sesuai. Tidak bisa dipungkiri, ada beberapa tempat justru menjadi terkenal setelah dijadikan lokasi syuting film. Di sisi lain, juga ada pilihan menggunakan studio untuk dibangun, tergantung dengan kebutuhan film: studio atau lokasi asli.

4. Melakukan Recce

Recce merupakan tindakan penyesuaian atau tindakan mengunjungi lokasi syuting, biasanya dengan manajer lokasi, penata kamera, penata artistik serta penata suara dan tidak lupa produser dan sutradara, dan setiap divisi harus tahu akan kebutuhannya dalam persiapan ini serta menentukan lokasi blok-blok syuting.

5. Melakukan Reading

Tahapan reading penting dilakukan oleh aktor dan sutradara untuk mengetahui pendalaman karakter bagi aktor. Sutradara juga bisa mengarahkan aktor sesuai dengan karakter yang ingin dibangun. Proses reading ini bisa mengurangi mispersepsi antara aktor dan sutradara dalam memahami karakter film. Mendalami karakter juga bisa dilakukan antar aktor, saling membalas dialog. Ada baiknya setiap reading direkam, agar menjadi bahan evaluasi bagi sutradara dan aktor.

6. Melakukan Fitting

Proses fitting itu juga penting. Tim penata busana harus menyesuaikan karakter dan tentu ukuran tubuh aktor saat memilih wardrobe. Warna baju dan corak baju juga perlu didiskusikan dengan penata artistik lho, apakah sesuai dengan color palette yang mau ditampilkan. Fitting ini tidak hanya dilakukan untuk memilih wardrobe saja, biasanya dibarengi dengan tes make up juga.

7. Melakukan Rehearsal

Setelah tahapan-tahapan itu sudah dilewati, proses terakhir sebelum masuk produksi adalah rehearsal. Kalau di teater lebih sering dikenal dengan gladi bersih. Dalam melaksanakan rehearsal biasanya tidak jauh dari hari syuting yang melibatkan kru dan aktor. Kegiatannya seperti sedang syuting saja kok, aktor berakting di depan kamera dengan blocking yang sudah tentukan. Perbedaannya, ini masih latihan, agar saat hari syuting tiba sudah lebih siap.

Demikianlah materi yang dapat disampaikan tentan proses tahapan pra produksi film, maka selanjutnya dapat melakukan proses produksi film.

Posting Komentar untuk "Proses Pra Produksi Film"