Korosi Kimia Kelas XII (Pengertian dan Pencegahannya)
Korosi Kimia Kelas XII - Peristiwa korosi antara lain karat pada besi, pudarnya warna mengkilap pada perak, dan munculnya warna kehijauan pada tembaga. Reaksi kimia yang terjadi termasuk proses elektrokimia di mana terjadi reaksi oksidasi logam membentuk senyawa-senyawa oksida logam ataupun sulfida logam.
Pengertian Korosi
Korosi adalah perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya fungsi mekanis logam tersebut. Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika bersentuhan dengan senyawa asam, air, dan mengalami perubahan suhu dalam jangka waktu yang cukup lama dan secara terus menerus. Contoh peristiwa korosi antara lain karat pada besi, pudarnya warna mengkilap pada perak, dan munculnya warna kehijauan pada tembaga.
Reaksi apa yang terjadi pada proses perkaratan besi? Reaksi kimia yang terjadi termasuk proses elektrokimia di mana terjadi reaksi oksidasi logam membentuk senyawa-senyawa oksida logam ataupun sulfida logam.
Terbentuknya Karat Pada Besi
Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia adalah proses terjadinya reaksi redoks (reduksi oksidasi) secara spontan. Contohnya, korosi pada besi akan membentuk oksida besi (Fe2O3.xH2O). Besi akan teroksidasi oleh oksigen dari udara dan akan membentuk korosi. Persamaan reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Korosi
1. Konsentrasi H2O dan O2
Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu, dalam air yang kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan lebih cepat. Hal ini sebagaimana air dan oksigen masing-masing berperan sebagai medium terjadinya korosi dan agen pengoksidasi besi.
2. pH
Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat, sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun basa.
3. Keberadaan elektrolit
Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan elektron-elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode.
4. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi kimia meningkat seiring bertambahnya suhu.
5. Galvanic coupling
Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam kurang reaktif (katode). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic coupling.
Cara Pencegahan Korosi
Mungkin kita bertanya-tanya, bagaimanakah cara agar besi atau logam tidak mudah berkarat? Mengingat, banyak peralatan di sekitar rumah menggunakan besi atau logam, contohnya pintu gerbang. So, kita tidak perlu khawatirlagi, inilah cara mencegah agar besi atau logam tidak mudah berkarat.
- Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar. Bagaimana caranya? Dengan membuat lingkungan di sekitar logam bebas oksigen, yaitu mengalirkan gas karbondioksida.
- Jika cara pada poin 1 terbilang susah, masih ada nih cara lain, yaitu dengan melakukan pengecatan. Melalui pengecatan, permukaan logam tidak akan bersinggungan langsung dengan udara luar yang mengandung oksigen dan uap air. Dengan demikian, logam tidak akan mudah mengalami korosi.
- Menggunakan elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara elektrokimia. Permukaan logam yang akan dilapisi berperan sebagai katoda, sedangkan pelapisnya—dalam hal ini logam lain—berperan sebagai anoda. Contoh elektroplating ini bisa kamu lihat di badan mobil. Sebenarnya, badan mobil itu terbuat dari besi atau baja. Pernahkah kamu lihat badan mobil berkarat? Tentu tidak ya. Hal itu karena badan mobil sudah dilapisi dengan logam lain, yaitu krom, sehingga terlihat lebih indah dan mengilap.
- Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda, yaitu cara untuk mencegah korosi dengan cara mencegah terbentuknya sel elektrokimia. Perlindungan katoda atau pengorbanan anoda dilakukan dengan cara menyambungkan logam yang akan dilapisi dengan logam yang memiliki potensial elektroda lebih kecil. Logam dengan potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai anoda yang nantinya akan mengalami reaksi oksidasi (logam yang akan terkorosi). Selama logam pelapis atau anodanya masih ada, logam yang dilapisi (katoda) tidak akan mengalami korosi. Itulah mengapa reaksi ini disebut pengorbanan anoda atau perlindungan katoda.
- Membuat paduan (alloy) dengan cara mencampurkan besi dengan logam lain yang tahan korosi seperti nikel atau krom. Campuran ini dikenal sebagai baja stainless.
Posting Komentar untuk "Korosi Kimia Kelas XII (Pengertian dan Pencegahannya)"