Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gamut Warna Pada Desain Grafis

 

Gamut Warna Pada Desain Grafis

Gamut Warna merupakan standar warna internasional yang diciptakan untuk perangkat digital sehingga dapat dilihat dan diidentifikasi oleh mata. Sementara itu, sRGB Color Gamut adalah Color Gamut yang dibuat berdasarkan 3 spektrum warna, yaitu red, green, dan blue. sRGB digunakan pada komputer, kamera, televisi, dan perangkat digital lainnya untuk menampilkan warna pada perangkat digital.

Gamut warna adalah pallete warna yang diberikan teknologi atau proses mereproduksi. Fakta yang tidak diketahui oleh orang awam adalah bahwa setiap teknologi (TV berwarna, printer warna, dll.) Memiliki keterbatasan dalam reproduksi warna.

Itu sebabnya kita bisa membedakan antara gambar asli dan buatan dalam sekejap saja. Apa yang kalian lihat melalui jendela dirumah dengan gambar atau layar TV pasti kita bisa membedakannya. Misalnya juga TV analog, TV digital, gambar cetak, dll memiliki tampilan 'berbeda' terlepas dari resolusi.

Untuk memahami gamut, penting untuk memahami diagram CIE. Ini adalah hasil penelitian ekstensif tentang penglihatan manusia. Ini juga dikenal sebagai "diagram tapal kuda”.

Pada dasarnya, sRGB adalah standar Gamut Warna yang diciptakan oleh IEC pada 1999 untuk memudahkan produsen perangkat dalam melakukan reproduksi warna. Dengan begitu, kamu dapat melihat warna yang konsisten di berbagai perangkat, meskipun variasi warnanya dibatasi kemampuan teknologi perangkat tersebut menampilkan warna yang akurat.

Pentingnya Gamut Warna dalam Desain

Sebagian besar konten, seperti website, video online, hingga aplikasi desktop menggunakan sRGB Color Gamut. Perangkat dengan tingkat sRGB yang tinggi mampu menghasilkan warna secara akurat dan mendekat warna yang diinginkan. Ketika kamu mengedit foto atau video, kamu tentu akan dihadapkan dengan profil warna RGB untuk menentukan pilihan warna yang tepat. Karena itu, penting untuk memiliki layar yang mampu menampilkan 100% sRGB Color Gamut, seperti laptop Acer Swift X (SFX14-41G). 

Dengan tampilan visual yang imersif dan kaya warna, hasil desain pun akan lebih akurat dan sesuai dengan kreasi yang diinginkan. Hal ini penting jika kamu ingin memaksimalkan karya desain maupun konten yang menghadirkan warna colorful.

Mampu Menghasilkan Konten Terbaik

Pada proses produksi atau pun editing konten, kamu akan akrab dengan color palette RGB. Kamu dapat memilih warna yang tepat berdasarkan turunan 3 warna tersebut, yaitu Red, Green, dan Blue. Dengan Color Gamut, warna yang kamu tangkap di kamera dan warna yang terlihat di monitor akan terlihat sama. Di sinilah proses reproduksi warna yang dihasilkan oleh sRGB Color Gamut menjadi penting karena standar warna yang dihasilkan harus terlihat sama di semua perangkat. 

Jika menggunakan perangkat dengan layar yang mampu menghasilkan 100% sRGB Color Gamut, maka warna yang ditampilkan bahkan akan lebih mirip dengan aslinya. Hal ini akan memudahkan kamu berkreasi karena bisa mendapatkan akurasi warna yang sama dengan yang kamu inginkan. Selain itu juga dapat bekerja lebih produktif karena membantu menemukan warna yang tepat dengan cepat dan hasilnya pun lebih memuaskan. 

Monitor yang bekerja dengan RGB tampilan warnanya akan terlihat lebih cerah jika dibandingkan warna hasil cetakan offset, hal itu terjadi karena monitor yang bekerja dengan RGB mempunyai gamut atau batasan warna yang lebih besar daripada mesin cetak offset yang bekerja dengan CMYK. Sebagai contoh lainnya adalah bisa dilihat pada perbedaan hasil cetak di atas Art Paper yang berbeda dengan hasil cetak di atas kertas koran.

Besar kecilnya gamut dari tiap peralatan (benda) inilah yang menjadi salah satu faktor kenapa terjadi perbedaan warna antara peralatan/benda yang satu dengan peralatan/benda lainnya.

Aditif juga sering dikenal sebagai RGB yang merupakan singkatan dari Red (merah), Green (hijau), dan Blue (biru). Kombinasi tiga warna ini digunakan untuk menghasilkan warna lain.

Sedangkan jenis subtraktif sering juga disebut CMYK yang berdasarkan warna Cyan, Magenta, Yellow, dan K merupakan pigmen hitam yang digunakan dalam pencetakan.

Subtraktif adalah warna yang digunakan dengan cara mencampurkan pewarna untuk menghasilkan warna dan menghindari adanya refleksi cahaya. Jenis ini biasanya digunakan oleh seluruh media cetak seperti foto, majalah, dan buku.

Untuk mengetahui seberapa banyak warna yang digunakan sering disebutkan salah satu color gamut untuk menentukan rentang warna tertentu. Semakin bagus standar warna yang disematkan pada layar, maka akan semakin mahal harga monitor tersebut.

sRGB, AdobeRGB, dan NTSC

sRGB merupakan color gamut yang paling sering digunakan oleh perangkat digital saat ini untuk menampilkan gambar. Meski cakupan warna sRGB paling kecil dibandingkan dengan standar warna yang lain, namun profil warna sRGB sudah disupport oleh semua perangkat display digital yang ada saat ini.

Sedangkan AdobeRGB dikembangkan oleh Adobe sebagai color gamut untuk menyediakan rentang warna yang lebih luas dari sRGB. Mereka mengembangkan ini untuk digunakan di berbagai program grafis Adobe seperti Photoshop untuk mengatasi kekurangan yang ada pada sRGB. Adobe RGB cocok digunakan oleh para desainer ataupun fotografer untuk kebutuhan desain grafis, terutama untuk media cetak.

Dan color gamut populer lainnya yaitu NTSC yang merupakan singkatan dari National Television Standards Committee. Sesuai dengan namanya, standar warna NTSC awalnya dikembangkan untuk televisi.

NTSC sendiri merupakan ruang warna yang dikembangkan untuk rentang warna yang bisa ditangkap oleh mata manusia. NTSC juga satu-satunya perwakilan dari warna yang bisa dilihat manusia dan sebenarnya bukan color gamut yang terluas.

Jadi layar monitor dengan color gamut tinggi yang ditunjukkan dengan persentase akan berpengaruh pada kualitas warna yang lebih tajam dan akurat. Hal ini tentu akan terasa nyaman saat digunakan untuk berbagai jenis kegiatan, mulai dari gaming sampai editing.

Posting Komentar untuk "Gamut Warna Pada Desain Grafis"