Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Pembuatan Film Pendek

 

Langkah Pembuatan Film Pendek

Bagaimana cara membuat film pendek sederhana? Apalagi kita pemula dan baru mau mempelajari seni pembuatan film. Apa saja langkah atau tahapannya dan apa ada tips mudah?

Dalam membuat film pendek sederhana, ada beberapa langkah yang harus kita terapkan. Walau hanya film pendek yang menceritakan kisah sederhana.

Apa saja perencanaan yang harus dipikirkan dan bagaimana prosesnya. Selanjutnya bagaimana proses akhirnya untuk mendapatkan hasil berupa film yang bagus.

Suatu film merupakan sebuah karya kolektif. Dalam artian karya ini menjadi kumpulan dari perangkat-perangkat yang saling mendukung antara satu dengan yang lainnya.

Lalu apa saja komponen dalam sebuah pembuatan film?

Dalam proses pembuatan film diperlukan adanya beberapa komponen. Antara lain; penulis naskah, sutradara, asisten sutradara, art director, director of photography (DOP), lightingman, gaffer, kameramen, clepper, continuity.

Lalu ada wardrobe, make up, sound designer, sound director, location manager, pimpinan produksi, unit manager, pelaksana umum (PU), editor, dan lainnya.

Layaknya suatu komponen yang terpadu, bagian-bagian tersebut harus bisa bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Yaitu terciptanya sebuah film.

Jika dalam proses pembuatannya tidak ada kerjasama yang baik, maka proses produksinya akan buruk. Dan mungkin saja hasil yang didapat juga buruk.

Memang ketika melihat banyaknya unsur yang harus dipenuhi dan terasa kompleks. Terlihat harus menggunakan perangkat yang rumit dan mahal. Apakah benar demikian?

Suatu film bisa saja diciptakan dengan perangkat yang sederhana. Selagi alur ceritanya bagus dan pesan-pesan yang disampaikan bisa diterima pemirsa, mengapa tidak?

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK

1. Riset Awal! 

Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi.

2. Siapkan Peralatan 

Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset kosong (bawa cadangan ya).

3. Riset Lapangan 

Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.

Bagaimana caranya? Ya jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.

4. Buat Alur Cerita Kasar 

Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.

5. Buatlah Sinopsis 

Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar (footage) yang dibutuhkan di luar wawancara.

6. Syuting atau Pengambilan Gambar 

Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja orang-orang yang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.

Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga, gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan, tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar daftar tersebut.

Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.

Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dan tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua wawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam semua gambar yang sudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita masih punya waktu dan kaset cadangan, kita boleh kok merekam gambar-gambar tambahan lain yang mungkin nanti bisa berguna saat tahap editing.

Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftar yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah cukup. Jangan sampai ada yang terlupa.

7. Buat Alur Cerita Final 

Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?

Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apa yang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki dan buat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.

Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.

8. Mengedit Film 

Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya.

Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.

9. Musik Latar atau “Soundtrack” 

Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orang sembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yang pandai membuat musik untuk membuatkan musik untuk film ini.

10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction” 

Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara, wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.

Posting Komentar untuk "Cara Pembuatan Film Pendek"